Minggu, 08 Februari 2009

Plankton


Plankton adalah semua jenis jasad renik yang larut dalam air yang terdiri dari jasad renik nabati (fitoplankton), jasad renik hewani (zooplankton) dan bakteri.

Fitoplankton menggunakan garam – garam anorganik, karbondioksida (CO2), air dan cahaya matahari untuk memproduksi makanannya.

Zooplankton memakan plankton hidup atau yang mati dan bahan – bahan organik lainnya yang berukuran sangat kecil yang ada di dalam air.

Bakteri menggunakan segala jenis jasad organik yang sudah mati untuk makanannya.

Kekeruhan air yang disebabkan oleh plankton dapat mendorong pertumbuhan ikan dan mencegah pertumbuhan tanaman – tanaman air yang tidak dikehendaki karena menimbulkan bayangan yang memberikan keteduhan pada kolam.

Walaupun terjadinya plankton bloom memberikan manfaat bagi kolam ikan karena produksi plankton lebih besar daripada yang digunakan untuk pertumbuhan ikan, namun plankton bloom yang padat biasanya mengandung sejumlah besar ganggang hijau biru yang padat terapung berbuih dipermukaan. Hal ini akan menyerap panas dan menyebabkan terjadinya stratifikasi suhu yang dangkal (pada siang hari). Pada malam hari plankton bloom akan mengkonsumsi sejumlah besar oksigen terlarut sehingga oksigen yang tersedia akan habis terpakai menjelang pagi harinya. Ganggang hijau biru ini dapat mati dengan tiba – tiba kemudian terurai dan menyebabkan habisnya oksigen terlarut yang ada. Selian menimbulkan masalah kekurangan oksigen, organisme dalam plankton bloom kerapkali menghasilkan senyawa penyebab bau lumpur pada ikan yang dipelihara.

Ada beberapa cara untuk mengukur jumlah plankton dalam kolam, tetapi umumnya kurang praktis untuk digunakan di lapangan. Cara yang praktis adalah dengan menggunakan Secchi Disc (Keping Secchi).

Alat Secchi adalah keping berbentuk keping berbentuk lingkaran bergaris tengah 20 cm yang terbagi 4 bagian dengan warna hitam dan putih berselang seling setiap bagiannya. Skala kecerahan aalat secchi adalah suatu batas kedalaman yang menyebabkan hilangnya warna dari pandangan pada saat alat tersebut dibenamkan.

Menciptakan kekeruhan ideal yang disebabkan oleh plankton untuk budidaya ikan merupakan pekerjaan yang sulit. Kenampakan alat secchi pada kedalaman 30 – 60 cm umumnya sudah cukup baik untuk produksi ikan dan dapat mencegah pertumbuhan tanaman air tingkat tinggi. Bila nilai secchi kurang dari 30 cm, maka dapat terjadi peningkatan masalah oksigen terlarut sedangkan pada nilai lebih dari 60 cm maka sinar matahari akan menembus ke bagian yang lebih dalam dan hal ini akan mendorong pertumbuhan mikropita dan akibatnya jumlah plankton yang tersedia untuk pakan ikan akan berkurang.

Populasi atau komunitas plankton selalu mengalami perubahan dalam komposisi jenis dan jumlahnya. Hal ini menyebabkan berfluktuasinya pembacaan alat secchi dan kenampakan air kolam. Perubahan populasi plankton ini mungkin tidak akan mempengaruhi produksi ikan secara nyata, namun bila plankton berkembang menjadi padat, maka selain akan timbul masalah kurangnya oksigen terlarut atau sebaliknya apabila plankton terlalu sedikit akan mendorong tumbuhnya tanaman air.

Kemampuan air untuk memproduksi plankton akan tergantung dari banyak faktor, tetapi faktor yang terutama adalah tersedianya hara anorganik untuk pertumbuhan fitoplankton. Elemen – elemen yang berguna untuk pertumbuhan fitoplankton termasuk oksigen adalah karbon, hidrogen, phosphot, nitrogen, sulfur, kalium, natrium, kalsium, magnesium, besi, mangan, tembaga, seng, boron, kobal, khlorida dan lain – lain. Fosfor merupakan elemen yang mendorong pertumbuhan fitoplankton secara teratur di kolam. Penambahan pupuk fosfat secara optimum menyebabkan produksi plankton dan ikan meningkat sebaliknya bila suplay nitrogen, kalium dan karbon tidak cukup maka jumlah fitoplankton menjadi sangat terbatas.

Kolam yang tidak diberi pupuk tetapi terletak di daerah padang rumput akan tinggi kandungan haranya, kesadahan air yang lebih tinggi, produksi planktonnya tinggi dan airnya kurang jernih bila dibandingkan dengan kolam yang terletak di tengah hutan yang juga tidak diberi pupuk.

Meskipun kesuburan kolam sanagt tergantung dari pengelolaan dan kesuburan lahan di sekitar kolam, namun tingkat produksi plankton dihampir setiap kolam dapat ditingkatkan sesuai dengan kisaran yang diperlukan dalam usaha untuk memperoleh produksi ikan yang tinggi.

Pupuk anorganik perlu juga ditambahkan pada kolam yang tingkat kesuburannya rendah untuk meningkatkan produksi plankton.

Pada beberapa kolam, penambahan kapur, pupuk anorganik maupun pupuk alam diperlukan di dalam usaha untuk meningkatkan produksi plankton.

Pupuk dari limbah ternak (pupuk kandang) dapat meningkatkan produksi plankton.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar