Senin, 12 Januari 2009

KUALITAS AIR DAN PRODUKSI IKAN

Kualitas air secara luas dapat diartikan setiap faktor fisik, kimiawi dan biologi  yan mempengaruhi manfaat penggunaan air bagi manusia baik langsung ataupun tidak.  Sedangkan untuk keperluan budidaya kualitas air adalah setiap variabel (jumlahnya banyak) yang mempengaruhi pengelolaan dan kelangsungan hidup, kembang biak, pertumbuhan atau produksi ikan.

 Suhu

Ikan ikan tropis tumbuh dengan baik pada suhu air antara 25o – 32oC dimana suhu yang demikian umumnya terjadi di Indonesia sehingga sangat menguntungkan bagi usaha budidaya ikan.

Suhu sangat berpengaruh terhadap proses kimiawi dan biologi dimana reaksi kimia dan biologi akan meningkat setiap kenaikan suhu sebesar 10oC.  Jasad perairan akan menggunakan oksigen terlarut dua kali lebih banyak pada suhu 30oC dibanding pada suhu 20oC sehingga kebutuhan ikan akan oksigen akan lebih kritis dalam air bersuhu lebih tinggi dibanding dengan yang lebih dingin. 

Pada reaksi kimia yang terjadi dalam air, pada suhu yang lebih tinggi, pupuk yang digunakan akan melarut lebih cepat, herbisida akan lebih cepat bereaksi terhadap tanaman air, rotenon lebih cepat menghilang dua racunnya dibandingkan air yang suhunya lebih rendah.

Suhu juga dapat menyebabkan terjadinya stratifikasi atau tingkat pelapisan air di kolam dimana suhu air dilapisan permukaan lebih panas dari pada lapisan air dibawahnya karena adanya penyinaran matahari, sehingga air permukaan yang suhunya lebih tinggi akan lebih ringan dibanding air di bawahnya.  Air di lapisan permukaan yang lebih panas disebut Epilimnion dan di bawahnya yang lebih dingin disebut hypolimnion. Diantara epilimnion dan hypolimnion terdapat lapisan Thermocline (ditandai dengan penurunan suhu yang sangat tajam).

Pada umumnya ikan mempunyai toleransi yang rendah terhadap perubahan suhu yang mendadak sehingga pemindahan ikan secara mendadak ketempat yang suhunya jauh lebih tinggi atau sangat rendah (5oC) perlu dihindari karena bisa membuat ikan menjadi stress atau menyebabkan kematian pada ikan.  Pengaruh buruk yang lebih nyata terjadi apabila pemindahan mendadak itu dilakukan dari tempat yang dingin ke tempat yang lebih panas.

 Salinitas

Salinitas adalah konsentrasi semua ion-ion terlarut dalam air dan dinyatakan dalam mg per liter (ppm).  Salinitas berhubungan erat dengan tekanan osmotik air.  Semakin tinggi salinitas akan semakin tinggi tekanan osmotik air.  Tingkat tekanan osmotik yang diperlukan ikan berbeda – beda menurut jenisnya.  Ikan sangat peka terhadap perubahan salinitas yang mendadak.

Ikan yang hidup di dalam air dengan tingkat salinitas tertentu tidak boleh dipindahkan secara tiba – tiba ke kolam yang tingkat salinitas airnya berbeda baik lebih tinggi maupun lebih rendah.

Kadang – kadang air payau di wilayah yang jarang hujan pun mengandung kadar garam yang sangat tinggi.  Salinitas air laut umumnya tinggi (35.000 mg/l), sedangkan salinitas air payau dapat lebih rendah dari air laut apabila cukup air tawar dan dapat jauh lebih tinggi karena proses penguapan.  Salinitas yang lebih dari 45.000 mg/l dapat menyulitkan kehidupan ikan termasuk jenis ikan laut.

 

Kekeruhan dan Warna Air

Kekeruhan menunjukkan kadar bahan padat yang melayang – layang dalam air yang mengganggu masuknya sinar matahari.  Kekeruhan di kolam karena plankton biasanya dikehendaki atau disengaja, sedangkan karena lumpur tidak dikehendaki.  Kekeruhan akibat lumpur dapat menimbulkan gangguan terhadap telur dan pakan ikan.  Butir – butir lumpur yang melayang – layang dalam air dapat mengurangi masuknya cahaya matahari ke dalam air, sehingga mengganggu proses fotosintesa.  Kekeruhan karena lumpur yang membatasi penetrasi cahaya matahari hingga hanya dapat menembus sekitar 30 cm air sudah mengganggu pertumbuhan plankton.

Beberapa perairan menerima banyak bahan organik nabati dari sekitarnya, perairan yang demikian berwarna coklat gelap dan biasanya perairan seperti ini sangat asam dan rendah total alkalinitasnya.  Walaupun secara tidak langsung mengganggu ikan, warna air berpengaruh terhadap masuknya cahaya matahari ke dalam air sehingga dapat mengganggu proses fotosintesa.  Mengatasinya dapat menggunakan kapur.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar